Living Hadis: Relevansi Makna Syukur Terhadap Tradisi Nyadran di Desa Abar-Abir

Main Article Content

Husnul Hamidah
Nasrulloh Nasrulloh

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi relevansi makna syukur terhadap tradisi Nyadran di Desa Abar-Abir dalam konteks living hadis. Nyadran adalah sebuah tradisi lokal yang menggabungkan elemen budaya dan ajaran Islam, di mana masyarakat Desa Abar-Abir melakukan ritual tahunan untuk menghormati leluhur dan mengucapkan syukur atas berkah yang diberikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode observasi dan wawancara mendalam untuk mengumpulkan data dari partisipan yang terlibat dalam tradisi Nyadran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi Nyadran memiliki relevansi yang kuat dengan konsep syukur dalam hadis. Tradisi ini tidak hanya sekadar ritual, tetapi juga merupakan ekspresi rasa syukur komunitas terhadap nikmat yang telah diterima. Nyadran juga berperan penting dalam memperkuat solidaritas sosial dan ikatan komunitas, serta memperkokoh identitas keagamaan masyarakat Desa Abar-Abir. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tradisi Nyadran merupakan manifestasi living hadis yang menggambarkan bagaimana ajaran Islam dapat diintegrasikan dalam praktik budaya lokal, sehingga menciptakan harmoni antara nilai-nilai agama dan tradisi masyarakat.

Article Details

How to Cite
Hamidah, H., & Nasrulloh, N. (2024). Living Hadis: Relevansi Makna Syukur Terhadap Tradisi Nyadran di Desa Abar-Abir. Journal of Multidisciplinary Inquiry in Science, Technology and Educational Research, 2(1b), 1893–1903. https://doi.org/10.32672/mister.v2i1b.2772
Section
Articles
Author Biographies

Husnul Hamidah, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Nasrulloh Nasrulloh, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

References

el-Bantanie, Muhammad Syafi’ie. Dahsyatnya Syukur. Jakarta: Qultum Media, 2009.

Erlina, Erlina, and Nasrulloh Nasrulloh. “Tradisi Makan Bajamba Di Minangkabau: Studi Living Hadis.” Perada 6, no. 2 (2024): 177–87. https://doi.org/10.35961/perada.v6i2.1225.

Hikmah, Nur. Taubat, Sabar Dan Syukur. Jakarta: PT Tintamas Indonesia, 1983.

Ismail, M Syuhdi. Kaidah Kesahihahn Hadis. Jakarta: Bulan Bintang, 1997.

———. Praktis Mencari Hadis. Jakarta: Bulan Bintang, 1991.

“Kamus Besar Bahasa Indonesia,” 2024. https://kbbi.web.id/musik.

Koentjaranungrat. Kebudayaan Jawa. Jakarta: Balai Pustaka, 1994.

Nasrulloh, Nasrulloh. “Rekonstruksi Definisi Sunnah Sebagai Pijakan Kontekstualitas Pemahaman Hadits.” ULUL ALBAB Jurnal Studi Islam 14, no. 3 (2014): 15–28. https://doi.org/10.18860/ua.v14i3.2659.

Ranuwijaya, Utang. Ilmu Hadis. Jakarta: Gaya Media Pratama, 2005.

Rofiq, Ainur. “Tradisi Slametan Jawa Dalam Perpektif Pendidikan Islam.” Attaqwa 15, no. 2 (2019): 93–107. https://doi.org/10.54069/attaqwa.v15i2.13.

Shihab, Muhammad Quraish. Wawasan Al-Quran: Tafsir Maudlui Atas Berbagai Persoalan Umat. Bandung: Mizan, 1996.

Sodik, Muhammad, and Sandu Siyoto. Dasar Metodologi Penelitian, 2015.

Suboyo, Joko. Metode Penelitian (Dalam Teori Praktek). Jakarta: Rineka Cipta, 2000.

Suntana, Ija. Psikoterapi Sufistik Dalm Kehidupan Modern. Bandung: PT Mizan Publika, 2004.

Syaltut, Syaikh Muhammad. Fatwa-Fatwa Penting Shaikh Shaltut (Dalam Hal Aqidah Perkara Ghaib Dan Bid’ah, n.d.

Syamsuddin, Sahiron. Metodologi Penelitian Living Quran Dan Hadis. Yogyakarta: TH-Press dan Teras, 2007.

Zami, A Qomaruzzaman. “Pengembangan Kompetensi Mahasiswa Sosiologi Pedesaan Dalam Analisis Kehidupan Masyarakat Desa Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Inkuiri Sosial.” Semantik:Jurnal Riset Ilmu Pendidikan, Bahasa, Dan Budaya 2, no. 3 (2024).