Hubungan Kepercayaan Diri dengan Hardiness dalam Belajar dan Implikasi dalam Pelayanan Konseling
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh individu yang memiliki kepercayaan diri dan hardiness yang berbeda-beda dan kepercayaan diri dan hardiness dipengaruhi oleh berbagai aspek. Jika tidak percaya diri dan hardiness rendah maka bisa membuat individu mengalami gangguan emosional, stress dan rendah diri. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) kepercayaan diri siswa dalam belajar; 2) hardiness siswa dalam belajar; 3) hubungan kepercayaan diri dan hardiness siswa dalam belajar. Jenis penelitian adalah kuantitatif deskriptif korelasional. Sampel penelitian berjumlah 272 orang siswa dengan menggunakan teknik Stratified Random Sampling. Instrumen yang digunakan model Skala Likert. Data dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif dan Pearson Product Moment untuk mengetahui hubungan kepercayaan diri dengan hardiness siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kepercayaan diri siswa dalam belajar secara umum berasa pada kategori sedang (47,1%); 2) Hardiness siswa dalam belajar berada pada kategori sedang (50,4%); 3) Terdapat hubungan yang signifikan antara kepercayaan diri dengan hardiness siswa dalam belajar.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
Ghufron M. Nur, Rini Risnawati S. (2010). Teori-teori Psikologi. Ar Ruz Media : YogJakarta
Hidayati, N. W., & Nofari, H. (2015). Meningkatkan Percaya Diri Melalui Layanan Bimbingan Kelompok dengan Teknik Diskusi Kelompok. Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan & Konseling, 1(3)
Hikmawati, F. (2016). Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rajawali Pers
Hakim, T. (2002). Mengenal rasa tidak percaya diri. Jakarta: Puspa Swara
Komara, I. B. (2016). Hubungan antara Kepercayaan Diri dengan Prestasi Belajar dan Perencanaan Karir Siswa. Psikopedagogia, 5(1).
Maddi, S. R. (2013). Hardiness: Turning stressful circumtances into resilient growth. New York: Springer.
Mailinda, V. E., & Zikra, Z. (2023). Hubungan Interaksi Sosial dengan Kecerdasan Emosional Siswa di SMPN 1 Sungai Geringging. ANWARUL, 3(6), 1434-1448.
Mastuti, I. (2008). 50 Kiat Percaya Diri. Jakarta: PT Buku Kita
Merianda, N., & Rozali, Y. A. (2020). Pengaruh Self Regulated Learning Terhadap Hardiness Pada Santri Mts Pondok Pesantren Daar El-Qolam 1. JCA Psikologi, 1(1), 66–74.
Nurrahmah, L. A. (2023). Keefektifan Konseling Kelompok Realitas Dengan Teknik WDEP Untuk Meningkatkan Academic Hardiness Siswa SMK Farmasi Banjarmasin. Jurnal Bimbingan Dan Konseling Ar-Rahman, 9(1), 1-8.
Nurfarhanah, N. (2012). Implikasi Teori Perkembangan Kognitif dalam Kegiatan Belajar. Pedagogi: Jurnal Ilmu Pendidikan, 12(2), 12-17.
Oktavia, P., Hariko, R., Taufik, T., & Handayani, P. G. (2024). Resiliensi Akademik Siswa SMA yang Tinggal Kelas. Jurnal Pendidikan Tambusai, 8(1), 2701-2709.
Prayitno. (2012). Jenis Layanan Dan Kegiatan Pendukung Konseling. Padang: Universitas Negeri Padang.
Prihatini, A. (2022). Citra Kurikulum Baru: Kesiapan Guru dalam Menerapkan Kurikulum Merdeka. GHANCARAN: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Santrock, J. W. (2003). Adolescene: Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga.
Tanjung, R. F., Neviyarni, N., & Firman, F. (2018). Layanan informasi dalam peningkatan keterampilan belajar mahasiswa stkip pgri sumatera barat. Jurnal Penelitian Bimbingan dan Konseling, 3(2).
Trifiriani, M., & Agung, I. M. (2017). Academic Hardiness dan Prokrastinasi pada Mahasiswa Muharrama Trifiriani Academic Hardiness dan Prokrastinasi pada Mahasiswa. Jurnal Psikologi, 13(2).
Wihartati, W. (2022). Psikologi Kesehatan.Semarang: Lawwana.
Yahya, J. (2014). Bimbingan dan Konseling Agama Islam. Jakarta: Angkas Raya
Yendi, F. M., Ardi, Z., & Ifdil, I. (2013). Pelayanan Konseling untuk Remaja Putri Usia Pernikahan. Jurnal Konseling dan Pendidikan, 1(2).