UPAYA PENGELOLAAN BAYAM DAN SINGKONG UNTUK MENCEGAH STUNTING STUDI KASUS DESA KUTE RAYANG, ACEH TENGAH
Main Article Content
Abstract
Aceh Tengah termasuk salah satu kabupaten di provinsi Aceh. Ibu kota Aceh Tengah yaitu Takengon, yang merupakan kota kecil dengan cuaca yang dingin yang terletak disalah satu bagian punggung pengununggan Bukit Barisan yang terletang sepanjang pulau sumatera kabupaten Aceh Tengah terletak dikawasan dataran tinggi Gayo. Kabupaten lainnya yang berada dikawasan ini adalah kabupaten Bener Meriah serta Kabupaten Gayo Lues. Mayoritas penduduk desa Kute Rayang adalah petani, dengan jumlah KK sebanyak 75 KK dan 2 Dusun.jumlah penduduk desa Kute Rayang sebanyak 225 Jiwa dengan jumlah laki-laki 111 orang dan perempuan sebanyak 114 orang. Stunting atau gizi buruk ditandai dengan tinggi badan menurut umur. Gizi buruk yang kronis biasanya berlangsung lama disebabkan pola asuh atau pemberian makanan yang kurang baik dari sejak anak lahir dan mengakibatkan anak menjadi pendek. Metode pelaksanaan kegiatan ini diawali dengan survei pendahuluan dan mengkaji permasalahan tentang pola makan kepada ibu balita di desa Kute Rayang dan kepada kader posyandu, bidan desa dan tenaga gizi pukesmas. Dilanjutkan dengan stunting dan demostrasi pembuatan MPASI dengan pemnfaatan tanaman lokal. Tujuan dari hasil survei oleh Tim KKN (Kuliah Kerja Nyata) di desa Kute Rayang, Tim KKN memperkenalkan program kepada masyarakat desa Kute Rayang berupa pelatihan pencegahan stunting pada anak usia dini dengan produk lokal yang ada untuk memenuhi pola konsumsi Makanan Bergizi kepada anak usia dini.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
Anindita, P. (2012). Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu, Pendapatan Keluarga, Kecukupan Protein & Zinc dengan Stunting (Pendek) pada Balita Usia 6, 35 Bulan di Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, 1(2), 18764. https://www.neliti.com/publications/18764/
GAMBARAN PEMBERIAN MENU SEHAT MPASI DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING DI KABUPATEN BIMA | Purnama | Jurnal Ilmiah Mandala Education. (n.d.). Retrieved August 27, 2023, from https://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JIME/article/view/2888/2271
Hasan, A., & Kadarusman, H. (2019). Akses ke Sarana Sanitasi Dasar sebagai Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Balita Usia 6-59 Bulan. Jurnal Kesehatan, 10(3), Article 3. https://doi.org/10.26630/jk.v10i3.1451
Losong, N. H. F., & Adriani, M. (2017). Perbedaan Kadar Hemoglobin, Asupan Zat Besi, dan Zinc pada Balita Stunting dan Non Stunting.
Marsia, W. F., Ribay, A., Wandira, A., Indarsih, I., M.Saleh, S. W. N., & Jakariah, O. A. (2023). Edukasi dan Pelatihan Pembuatan MPASI dalam Penanganan dan Pencegahan Stunting di Desa Manuru Wilayah Kerja Puskesmas Kumbewaha Kec. Siontapina. Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan, 3(1), Article 1. https://doi.org/10.55606/jpikes.v3i1.1383
Nurbaya, S., Hamdiyah, H., Laela, N., Rosmawaty, R., & Resmawati, R. (2022). Pemanfaatan Bahan Lokal dalam Pembuatan Mp-Asi Sebagai Upaya Pencegahan Stunting di Desa Cenrana Kabupaten Sidrap. ABDIKAN: Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Sains Dan Teknologi, 1(4), Article 4. https://doi.org/10.55123/abdikan.v1i4.900
Nurdin, St. S., Katili, D., & Fikar, Z. (2019). Faktor ibu, pola asuh anak, dan MPASI terhadap kejadian stunting di kabupaten Gorontalo. Jurnal Riset Kebidanan Indonesia, 3, 19. https://doi.org/10.32536/jrki.v3i2.57
Putri, S. F., Nabillah, N. E., Rieuwpassa, D. O., & Rahandi, A. F. (2022). PENGENALAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING ASI (MPASI) BERBAHAN TUMBUHAN LOKAL UPAYA MENGURANGI ANGKA STUNTING KABUPATEN MALANG. Jurnal Graha Pengabdian, 4(3), Article 3. https://doi.org/10.17977/um078v4i32022p237-246