Kontribusi Mohammad Natsir dalam Perkembangan Islam di Indonesia Masa Orde Lama (1945 – 1965)

Main Article Content

Yan Nurcahya
Deri Sugiarto
Samsudin Samsudin
Djojo Sukardjo Sudana

Abstract

When tracing traces and history, what needs to be considered is not only physical relics, but also non-physical relics. Physical relics are all forms of relics, namely concrete, can be seen, experienced, felt, and documented, while non-physical relics are ideas, knowledge, meanings and symbols, and values ​​that are believed and embraced by defenders of a particular culture. Therefore, these things must be the orientation in everyday life. In the context of history, Mohammad Natsir shows physical relics, and also stores a wealth of non-physical relics. It is important to see both aspects at once. How Mohammad Natsir Contributed to the Old Period Government (1945-1965) Of course, this requires a comprehensive investigation. The method used by the author in this article is the historical research method. The historical method used in this article consists of four stages, namely heuristics, verification, interpretation and writing. A comprehensive search for Mohammad Natsir's Contribution not only measures and describes his role in the development of Islam in Indonesia, but also provides his movement and contribution during the Old Order Era (1945-1965).


Keywords: Contribution, Old Order Era, Mohammad Natsir, Development of Islam


 


ABSTRAK


Ketika menelusuri jejak dan sejarah, yang perlu diperhatikan bukan hanya peninggalan fisik, tetapi juga peninggalan nonfisik. Peninggalan fisik yaitu segala bentuk peninggalan, yaitu konkret, dapat dilihat, dialami, dirasakan, dan didokumentasikan, sedangkan peninggalan nonfisik adalah gagasan, pengetahuan, makna dan simbol, serta nilai-nilai yang diyakini dan dianut oleh para pembela budaya tertentu. Oleh karena itu, hal-hal tersebut harus menjadi orientasi dalam kehidupan sehari-hari. Dalam konteks sejarah, Mohammad Natsir memperlihatkan peninggalan fisik, dan juga menyimpan kekayaan peninggalan nonfisik. Penting untuk melihat kedua aspek tersebut sekaligus. Bagaimana Kontribusi Mohammad Natsir pada Pemerintagan Periode Lama (1945-1965) Tentu saja, hal itu memerlukan penelusuran yang komprehensif. Metode  yang  digunakan  oleh  penulis  dalam  artikel  ini  adalah  metode  penelitian sejarah.  Metode  sejarah  yang  diguakan  dalam  artikel  ini  terdiri  dari  empat  tahapan yaitu  heuristik,  verifikasi,  interpretasi  dan  penulisan.H Penelusuran yang komprehensif terhadap Kontribusi Mohammad Natsir tidak hanya mengukur dan melukiskan dari perannya terhadap perkembangan Islam di Indonesia, tetapi juga memberi pergerakan dan kontribusinya pada Masa Orde Lama (1945-1965).

Article Details

How to Cite
Nurcahya, Y., Sugiarto, D., Samsudin, S., & Sudana, D. S. (2024). Kontribusi Mohammad Natsir dalam Perkembangan Islam di Indonesia Masa Orde Lama (1945 – 1965). Journal of Multidisciplinary Inquiry in Science, Technology and Educational Research, 2(1), 359–365. https://doi.org/10.32672/mister.v2i1.2422
Section
Articles
Author Biographies

Yan Nurcahya, UIN Sunan Gunung Djati

Magister Sejarah Peradaban Islam, UIN Sunan Gunung Djati

Deri Sugiarto, UIN Sunan Gunung Djati

Magister Sejarah Peradaban Islam, UIN Sunan Gunung Djati

Samsudin Samsudin, UIN Sunan Gunung Djati

Magister Sejarah Peradaban Islam, UIN Sunan Gunung Djati

Djojo Sukardjo Sudana, UIN Sunan Gunung Djati

Magister Sejarah Peradaban Islam, UIN Sunan Gunung Djati

References

Sukri, M Alfahjri. 2019. Negara Dalam Pemikiran Mohammad Natsir. https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.php/alaqidah/article/view/1416/1071

Ainul Badri. 2020. Pemikiran Muhammad Natsir Tentang Agama Dan Negara. https://e-journal.ejournal.metrouniv.ac.id/riayah/article/view/2814

Chaerul, Wahidin., (1999). Pembaruan Pendidikan Islam. Dissertation, unpublished. UIN Jakarta

Dzulfikriddin. 2010. Mohammad Natsir Dalam Sejarah Politik Indonesia, Peran dan Jasa Mohammad Natsir Dalam Dua Orde Indonesia. Bandung: Mizan Pustaka

Gambar 1. Mohammad Natsir 1954. https://bukittinggikota.sikn.go.id/index.php/m-natsir

Hasibuan, Samsul. at al. 2023. Keruntuhan Kerajaan Turki UstmaniSerta Implikasinya Terhadap Islam (1566 -1924). https://gudangjurnal.com/index.php/gjmi/article/view/77/78

Luth, Thohir. 1999. M. Natsir: Dakwah dan Pemikirannya. Jakarta: Gema Insani Press.

Marx, Karl. 1973. Critique de Ia Philosophie du Droit deHegel.” Dalam Jean Pierre Bagot, Ied., L‟Experience Religieus, Paris: Hachette, 1973.

Santosa, O. 2004. Mohammad Natsir Islam Sebagai Dasar Negara. Bandung: Sega Arsy

Suhelmi, A. 2002. Polemik Negara Islam “Soekarno Versus Natsir”. Jakarta: Teraju.

Yamin, Moh. 1. Naskah persiapan UUD 1945. Jakarta: Jayasan Prapanca, 1959.

Nurcahya, Yan. 2024. Memahami Kultur Keagamaan Di Tasikmalaya Dalam Perspektif Sejarah. Jurnal Tamadduna, Universitas Islam Bandung.