Analisis Kritis Kemunculan Regulatori State Pasca Krisis di Asia Timur dalam Ekonomi Politik Liberalism Otoriter Pemerintahan
Main Article Content
Abstract
Krisis keuangan Asia Timur pada tahun 1997-1998 memicu transformasi signifikan dalam lanskap ekonomi politik regional. Salah satu perubahan yang paling menonjol adalah munculnya "negara pengatur" di negara-negara Asia Timur, di mana peran negara dalam mengatur pasar dan keuangan diperluas. Krisis ekonomi Asia Timur tahun 1997 menandakan titik balik dalam model ekonomi dan politik di kawasan tersebut. Di tengah liberalisasi ekonomi yang gencar, krisis ini mengekspos kerentanan dan ketimpangan yang mendasar. Sebagai respon, muncullah regulasi negara yang lebih kuat dalam berbagai sektor ekonomi. Kajian ini menganalisis kemunculan regulasi negara pasca krisis di Asia Timur dalam kerangka ekonomi politik liberalisme otoriter. Perspektif ini melihat bagaimana negara, meskipun menganut liberalisme ekonomi, tetap memainkan peran sentral dalam mengatur pasar dan mengarahkan pembangunan.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
Achsin, M. Z., & Rosalinda, H. (2021). Teori-Teori Migrasi Internasional. Universitas Brawijaya Press.
Arliman S, L. (2017). Perkembangan dan Dinamika Hukum Ketenagakerjaan di Indonesia. Jurnal Selat, 5(1), 74–87. http://ojs.umrah.ac.id/index.php/selat
Ekonomi-politik, T. (2013). Politik Luar Negeri Indonesia dan Perubahan Diskursus tentang Pembangunan : Sebuah. September.
Ikhsan, M. (2004). Mohamad Ikhsan. 7.
Kian, L. (2018). Political and Religious Contributions in Economic Development. Integrated Journal of Business and Economics, 2(1), 104. https://doi.org/10.33019/ijbe.v2i1.63
Lubis, R. F., & Batubara, C. (2023). Strategi Manajemen Syariah Dalam Menghadapi Krisis Ekonomi. Madani: Jurnal Ilmiah …, 1(6), 819–825. https://jurnal.penerbitdaarulhuda.my.id/index.php/MAJIM/article/view/510%0Ahttps://jurnal.penerbitdaarulhuda.my.id/index.php/MAJIM/article/download/510/536
Nur, H. (2017). Peluang Dan Ancaman Masyarakat Ekonomi Asean (Mea) Bagi Perkembangan Hak Kekayaan Intelektual Indonesia. Jurnal Hukum Mimbar Justitia, 3(2), 157. https://doi.org/10.35194/jhmj.v3i2.217
PetrusAnaAndung. (2010). Perspektif Komunikasi Ritual Mengenai Pemanfaatan Natoni Sebagai Media Komunikasi Tradisional Dalam Masyarakat Adat Boti Dalam Di Kabupaten Timr Tengah Selatan, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Jurnal Ilmu Komunikasi, 8(1), 1–11.
Pradipta, A., Adikara, B., Pradipta, A., Adikara, B., & Rofii, M. S. (2021). Jurnal Kajian Stratejik Ketahanan Nasional Relasi Interpersonal Amerika Serikat , China , dan Uni Eropa dalam Ekonomi dan Keamanan Relasi Interpersonal Amerika Serikat , China , dan Uni Eropa dalam Ekonomi dan Keamanan. 4(2).
Setiyono, B. (2019). Konsepsi dan Perbandingan Politik.
Sitorus, A. P., Mahlel, Majid, M. S. A., Marliyah, & Handayani, R. (2022). Krisis Keuangan Masa Depan dan Sistem Keuangan Baru. Jurnal EMT KITA, 6(1), 136–146. https://doi.org/10.35870/emt.v6i1.561
Suparno, B., & Wibawa, A. (2014). Hegemoni Kapitalisme Dalam Transisi Demokrasi Di Indonesia Analisis Wacana Kritis. Jurnal Ilmu Komunikasi, 12(3), 215–230.
Umar, A. R. M. (2012). Ekonomi Politik Perminyakan Indonesia: Analisis Kebijakan Liberalisasi Sektor Hulu Migas Indonesia pasca-1998. Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 16(1), 45–61. http://jurnalsospol.fisipol.ugm.ac.id/index.php/jsp/article/view/285
Undang-undang, T. R., & Khoifah, A. (2022). Pembenahan Muatan Kebijakan Pembangunan Hukum Nasional Melalui Policy Screening Tool. 148–164.
Wirasenjaya, A. M. (2012). Strukturirasi Norma: Pengarusutamaan Gagasan Neoliberal dalam Pembangunan di Negara Pasca-Kolonial (Pengalaman Amerika Latin dan Asia). Jurnal Sosial Politik Universitas Gadjah Mada, 15, 269–280. ugm.ac.id