Tarbiyatul Aulad
https://jurnal.serambimekkah.ac.id/index.php/aulad
Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dinien-USTarbiyatul AuladKREATIVITAS USTADZ/ USTADZAH DALAM MENGATASI KESULITAN MEMBACA AL-QUR’AN PADA ANAK DI TPQ TGK MAKAM GAMPONG ALUE DEAH TEUNGOH KECAMATAN MEURAXA KOTA BANDA ACEH
https://jurnal.serambimekkah.ac.id/index.php/aulad/article/view/115
<p>Pokok masalah penelitian ini tentang kreativitas Ustadz/Ustadzah dalam mengatasi kesulitan membaca Al-Qur’an pada anak di TPQ Tgk Makam, Faktor penunjang dan penghambat dalam mengatasi kesulitan membaca Al-Qur’an dan upaya yang dilakukan dalam mengatasi kesulitan membaca Al-Qur’an pada anak di TPQ Tgk Makam. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dari data yang dihasilkan melalui metode observasi, interview dan dokumentasi. Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa kreativitas Ustadz/Ustadzah dalam mengatasi kesulitan membaca Al-Qur’an pada anak dapat dikatakan cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari segi memilih dan menggunakan metode secara tepat dalam pengajaran membaca Al-Qur’an dengan melihat dan mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan melakukan pendekatan-pendekatan pada anak tersebut, sehingga anak merasa senang dan dapat dengan mudah memahami materi yang disampaikan serta timbulnya minat untuk lebih aktif dalam proses belajar membaca Al-Qur’an. Dalam mengelola kelompok belajar membaca Al- Qur’an Ustadz/Ustadzah memiliki cara yang berbeda-beda, hal ini dapat dilihat pada permulaan belajar yang memulainya dengan memberikan arahan berupa ceramah pada anak-anak tentang apa yang mereka lakukan, ada juga yang terlebih dahulu membuat sebuah edukasi berupa permainan meniru agar anak semangat dalam belajar membaca Al-Qur’an. Upaya yang lain untuk mengatasi kesulitan belajar membaca Al-Qur’an adalah selalu memberikan motivasi/ apresiasi bagi anak dan memperkuat semangat dalam jiwanya.</p>Nurhayati
Copyright (c) 2022
2022-11-202022-11-2082MEMBANGUN KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA PADA ANAK
https://jurnal.serambimekkah.ac.id/index.php/aulad/article/view/116
<p>Komunikasi efektif merupakan proses komunikasi yang dilakukan oleh komunikator dan komunikan sehingga terjalin hubungan baik agar informasi yang disampaikan dapat dimengerti. Tujuan penulisan ini adalah melihat bagaimana membangun komunikasi efektif pada anak dalam menerapkan nilai-nilai agama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam membangun komunikasi efektif yang dilakukan para pendidik dalam menerapkan nilai-nilai agama pada anak adalah dengan menggunakan 5 hukum komunikasi antara lain; Respect, emphaty, audible, clarity dan humble.</p>Baharuddin
Copyright (c) 2022
2022-11-202022-11-2082PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KETERAMPILAN MELIPAT KERTAS ORIGAMI DI RA AL-MUSLIMAT
https://jurnal.serambimekkah.ac.id/index.php/aulad/article/view/117
<p>Pengembangan kreativitas dikembangkan sejak usia dini karena kreativitas sangat berpengaruh sekali di dalam pengembangan aspek-aspek perkembangan anak usia dini. Kreativitas origami adalah seni melipat kertas asal Jepang yang diajarkan di taman kanak- kanak (TK) kegiatan ini selain untuk melatih daya ingat, juga untuk mengasah kreativitas serta melatih kemampuan motorik halus anak. Masalah yang terjadi banyak belum tercapai suatu proses pembelajaran secara efektif, dan hal ini dibuktikan karena sebagian anak di RA Al-Muslimat belum mampu melipat kertas kreativitas kertas origami. Adapun jenis penelitian yang digunakan penelitian ini adalah deskriptif kualitatif adalah metode penelitian yang bertujuan untuk bisa menggambarkan secara utuh dan mendalam tentang realitas sosial. Hasil dari penelitian ini ialah: 1) keterampilan kreativitas anak usia dini di sekolah RA Al- Muslimat Banda Aceh semakin meningkat dari yang sebelumnya. 2) penerapan dalam melipat kertas origami dan kreativitas anak usia dini dengan keterampilan melipat kertas origami pada anak berpengaruh terhadap keterampilan kreativitas anak usia dini. 3) kendala yang dihadapi anak dalam pembelajaran melipat kertas origami waktu dan takut gagal dalam membuat kreativitas tersebut.</p>SUKMA
Copyright (c) 2022
2022-11-202022-11-2082PENGEMBANGAN KOSA-KATA BAHASA ANAK USIA DINI MELALUI FILM ANIMASI DI TK ACEH BANDA SCHOOL
https://jurnal.serambimekkah.ac.id/index.php/aulad/article/view/118
<p>Pendidikan bahasa penting dilakukan, karena memiliki pengaruh yang besar untuk bisa menstimulus perkembangan kosa-kata anak, dimana guru dituntut untuk selalu kreatif mencari jenis media yang akan diberikan kepada anak agar proses belajar-mengajar bisa menjadi lebih baik. Penggunaan media film animasi bemanfaat membuat berimajinasi dan berfantasi serta bisa membuka pengetahuan baru. Adanya kosa-kata membuat anak terbantu memiliki perbendaharaan kata yang sederhana dan dapat menceritakan kembali cerita yang diperdengarkan. Salah satu lembaga yang melakukan pengembangan kosa- kata bahasa melalui film animasi adalah TK Aceh Banda School sebagai media bahasa anak untuk menstimulus perkembangan kosa-kata bahasa. Berdasarkan masalah tersebut di atas penelitian ini akan terfokus mengenai bagaimana pengaruh film animasi terhadap pengembangan kosa-kata anak dalam berbahasa pada TK Aceh Banda School?. Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk dapat memahami pengaruh film animasi terhadap pengembangan kosa-kata anak dalam berbahasa TK Aceh Banda School. Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan (field research) yang bersifat kualitatif dan menggunakan pendekatan deskriptif. Adapun hasil dari penelitian adalah pengaruh film animasi terhadap anak di TK Aceh Banda School sangat besar terhadap pengendalian sikap anak dalam menggunakan sebuah kata.</p>Marlyza
Copyright (c) 2022
2022-11-202022-11-2082KREATIFITAS GURU TPQ DALAM MENGATASI KESULITAN MEMBACA AL QURAN PADA ANAK
https://jurnal.serambimekkah.ac.id/index.php/aulad/article/view/119
<p>Kemampuan baca tulisAl-Qur’an merupakan hal yang sangat penting dan urgen dikalangan umat Islam, karena dalam pengajaran Al-Qur’an,anak-anak belajar huruf-huruf dan kata-kata yang mereka tidak mereka pahami artinya ,apalagi umumnya anak-anak hanya belajar membaca tidak menulisnya. Secara psikologis usia anak-anak cukup kondusif untuk menerima bimbingan membaca dan menghafal Al-Qur’an . Tidak hanya puas sampai anak mampu membaca nya saja, justru pengaruh besar yang akan membentuk dan menjiwai anak akan di dapa ketika dia sudah mampu memahami isi kandungan Al-Qur’an dan bisa mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.Maka dari itu berdasarkan pemaparan diatas , Wajiblah bagi setiap Guru TPQ untuk lebih Kreatif dalam memiliah menggunkan metode dan media pembelajaran untuk mengatasi kesulitan anak didik dalam membaca Al quran. Guru yang kreatif adalah guru yang mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan ,mudah dipahami, mampu mengoptimalkan media pembelajaran yang ada. bersikap terbuka terhadap pengalaman baru ,punya keinginan untuk menemukan dan meneliti ,berpikir fleksibel dan bergairah ,aktif berdedikasi,menanggapi pertanyaan atau mempunyai kebiasaan untuk memberikan jawaban lebih banyak. menggunakan metode secara tepat dalam pengajaran membaca Al-Qur’an dengan melihat faktor-faktor yang mempengaruhinya terutama bagi anak yg kurang termotivasi atau kurang semangat, konsentrasi dan lainnya dalam belajar quran, setelah para guru tpq meningkatkan kreatifitas dengan menggunakan berepa trik media dan metode yang asik, sehingga anak merasa senang dan dapat dengan mudah memahami materi yang disampaikan serta timbulnya minat untuk lebih aktif dalam proses belajar membaca Al-Qur’an.</p>MIKYAL OKTARINA
Copyright (c) 2022
2022-11-202022-11-2082PENERAPAN BUDAYA RELIGIUS DI TK/ PAUD
https://jurnal.serambimekkah.ac.id/index.php/aulad/article/view/120
<p>Budaya religius memiliki peran yang sangat penting yang harus dikembangkan di lembaga pendidikan salah satunya di TK/PAUD. TK/PAUD merupakan salah satu tempat untuk mentransformasikan nilai, dengan budaya religius maka akan memudahkan untuk mentransfer nilai kepada siswa. Untuk mewujudkan budaya Islami di TK/PAUD dapat dilakukan melalui beberapa hal yaitu melalui kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh kepala sekolah, dalam proses belajar mengajar di dalam kelas, kegiatan di luar kelas yaitu kebiasaan semua anggota sekolah secara berkelanjutan. Budaya religius ini bertujuan untuk membentuk karakter anak usia dini, karena pada masa ini anak belum memiliki pengaruh negatif yang banyak dari lingkungannya. Sehingga akan lebih mudah dalam mengarahkan dan membimbingnya terutama dalam menanamkan nilai-nilai religius.</p>QURRATA AKYUNI
Copyright (c) 2022
2022-11-202022-11-2082METODOLOGI PEMBELAJARAN PAI TERHADAP ANAK USIA DINI
https://jurnal.serambimekkah.ac.id/index.php/aulad/article/view/121
<p>Metodelogi pembelajaran adalah ilmu yang membicarakan tentang jalan atau cara yang harus dilalui guna mencapai tujuan pendidikan atau menguasai kompetensi tertentu yang dirumuskan dalam silabus mata pelajaran. Metodologi pendidikan tidak berarti apabila tidak dilaksanakan dalam praktek pendidikan. Untuk pengajaran nilai-nilai moral dan agama menjadi aspek utama dalam lingkup pengembangan karakter anak usia dini. Untuk merealisasikannya, lembaga memprogramkan berbagai kegiatan dan target indikator pencapaian yang banyak mengandung edukasi keagamaan dan moral. Pembelajaran sesungguhnya adalah suatu kegiatan yang dilakukan guna menciptakan suasana/memberikan pelayanan agar anak belajar. Oleh karena itu, harus dipahami bagaimana anak memperoleh pengetahuan dari kegiatan belajarnya. Apabila guru dapat memahami proses pemeroleh pengetahuan, maka guru akan dapat menentukan metode pembelajaran yang tepat bagi anak-anak didiknya. Metode pembelajaran PAI yang sesuai dengan karakteristik anak usia dini antara lain bermain, bernyanyi, karyawisata, bercerita, demonstrasi, bercakap-cakap, proyek dan pemberian tugas.</p>Nurainiah
Copyright (c) 2022
2022-11-202022-11-2082MENELUSURI JEJAK PEMIKIRAN KONSEP AKHLAK AL-GHAZALI DAN IBN MISKAWAYH DALAM ASPEK EMOSI
https://jurnal.serambimekkah.ac.id/index.php/aulad/article/view/122
<p>Kerusakan akhlak dan nilai-nilai moral sangat mempengaruhi perkembangan dan kemunduran peradaban sebuah bangsa. Oleh itu, mengkaji dan menelaah suatu konsep akhlak dari peradaban masa lalu demi pembangunan masa depan adalah sangat penting. Khususnya dalam aspek emosi untuk membentuk akhlak yang mulia. Penelitian ini bertujuan menelusuri dan menelaah pemikiran Al- Ghazali dan Ibn Miskawayh dalam konsep akhlak dari segi persamaan dan perbedaan dalam aspek emosi. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan inkuiri menggunakan interpretasi, induktif-deduktif dan perbandingan. Penganalisaan aspek emosi menggunakan panduan daftar acuan yang telah dirancang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum pemikiran Al-Ghazali dan Ibn Miskawayh membicarakan tentang keutamaan akhlak (ummahat al-akhlaq). Persamaannya, kedua-dua tokoh memandang bahwa emosi yang berpusat pada hati (qalb) yang melahirkan kekuatan amarah. Kecerdasan mengontrol kekuatan amarah disebut berani (syaja’ah). Sedangkan perbedaannya, Al-Ghazali memandang unsur hati (qalb) secara mendalam dan spesifik terhadap kekuatan dan hakikat yang lahir dalam pembentukan emosi. Sementara Ibn Ibn Miskawayh hanya melihat hakikat perbuatan yang lahir dari unsur hati (qalb) yang dapat merusak dan membersihkan hati. Berdasarkan perbandingan kedua-dua tokoh tersebut, konsep akhlak mengontrol unsur hati (qalb) agar tetap suci dan bersih sehingga melahirkan emosi yang sehat.</p>Fahmi Arfan
Copyright (c) 2022
2022-11-202022-11-2082PENGELOLAAN KELAS OLEH GURU
https://jurnal.serambimekkah.ac.id/index.php/aulad/article/view/123
<p>Pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi kelas yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi suatu hal-hal yang dapat mengganggu suasana kenyamanan kelas. Guru sebagai tenaga profesional dituntut mampu utuk mengelola kelas yaitu menciptakan dan mampu mempertahankan kondisi ruang belajar yang optimal. Pengelola kelas merupakan serangkaian tindakan yang dilakukan guru dalam upaya menciptakan kondisi pada kelas yang baik. Tindakan yang perlu dilakukan guru dalam menciptakan kondisi kelas diantaranya melakukan komunikasi dan hubungan interpersonal antara guru dan anak secara timbal balik dan juga efektif. tujuan pengelolaan di dalam kelas adalah mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif dan menyenang kan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai dengan segala kemampuannya dan menghilangkan hambatan yang dapat mengganggu akan hal proses pembelajaran sehingga dapat tecapainya efektifitas atau keberhasilan dari suatu pembelajaran. Guru tidak hanya terpacu pada hal transfer of knowledge saja melainkan guru harus mampu memberi motivasi, dorongan dan fasilitas kepada siswanya untuk lebih giat belajar dan juga memahami etika dalam hal kehidupan sehari-hari peserta didik. Karena, seorang guru yang telah berhasil membawa perubahan dan pencerahan pada peserta didiknya.</p>RAHMADON
Copyright (c) 2022
2022-11-202022-11-2082