PEMBINAAN AQIDAH PADA ANAK USIA DINI DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN
Keywords:
Pembinaan Aqidah, Anak Usia DiniAbstract
Aqidah merupakan fitrah pada manusia. Fitrah ketauhidan telah dipersaksikan ketika di alam ruh, maka ketika bayi lahir ia telah membawa potensi aqidah. Dan pada saat kelahiran bayinya, orang tua menjalankan tugasnya untuk membina aqidah pada anaknya sejak usia dini. Dalam Islam, menyambut anak baru lahir di awali dengan memperdengarkan azan dan iqamat pada telinganya. Ketika bayi baru lahir pendengarannya telah berfungsi, sehingga ia dapat mendengarkan suara azan. Inilah awal pembinaan aqidah sejak baru lahir yang diterima oleh anak. Dalam kalimat azan dapat diketahui,bahwa Allah yang Maha Besar, bersyahadat kepada Allah dan Rasul Muhammad Saw. Mengajak manusia untuk menegakkan shalat dan menggapai kemenangan. Diakhirnya kalimat azan dilafazkan kalimat Laa ilaa Illallah. Harapan kepada semua umat muslim agar dalam kehidupan dan di akhir hayat dapat mengucapkan kalimat tauhid tersebut sehingga mendapatkan syurga. Anak usia dini usianya berkisar 0-6 tahun. Pada masa ini, orang tua harus memahami dengan betul bahwa anak-anak sedang mengalami masa pertumbuhan. Seiring dengan masa perkembangan dan pertumbuhannya anak-anak dibina dengan baik.Mengawali pembinaan aqidah pada anak usia dini dengan berdoa memohon kepada Allah SWT supaya dianugerahi anak dan menjadi keturunan yang bertakwa. Pembinaan aqidah pada anak dapat dilakukan dengan metode berceramah, metode tanya jawab, metode ketauladanan, dan metode bercerita. Pembinaan aqidah pada anak usia dini dilakukan dengan penuh kasih sayang memperhatikan perkembangan dan pertumbuhannya serta berlandaskan al-Qur’an.